kisah kita

Selalu mengingat dimanapun dan kapanpun…
Aku sedang duduk dengan temanku di sebelah meja no 2, meja no 2 Mc Donald denpasar yg sangat bermakna tempat pertama kita bertemu setelah kepulanganmu dari Lembah Tidar, tepat nomor 2 di depan wahana prosotan anak kecil itu…
tak henti-hentinya aku memandangi meja itu dan membayangkan saat-saat ketika kamu memberikan hadiah berupa coklat gajah Thailand, mencium hangat tanganku, dan memberikan sebuah mainan musik kaca yg selalu menjadi pengantar tidurku..

Dan ketika aku berjalan menyusuri langkah-langkah kita dahulu, aku membayangkan dirimu berjalan di sisiku, menggenggam tanganku mencium rambut serta keningku dan menghelus kepalaku seperti dulu…
Sayang… kenapa terkadang rindu ini begitu menyiksa dan begitu berat …

Saat ini, tepat di depanku ada seorang laki-laki yang berbelanja di supermarket disini ..persis seperti kamu dulu, berbadan tegap, dan rambut setengah plontos … hampir saja aku menepuk bahunya dan berkata “sayang kamu pulang?” ternyata ketika ia membalikkan badannya itu hanya ilusiku saja… itu orang lain bukan kamu…

Tidak terasa ini sudah bulan ke-3 kepergianmu menempuh pendidikan lagi kembali ke Akademi Militer Magelang..
Aku ingat sekali… saat itu aku begitu bahagia jika kamu (akhirnya) bisa mengunjungiku di kota ini…

Aku juga selalu teringat ketika kamu menjemputku di depan kost, mengetuk pintu kostku pukul 04.00 pagi dan mengatakan “sayang sudah siap?” langsung aku membuka pintu dan melihat sosok gagah di depan pintu kost ku mengenakan baju PDH coklat lengkap dengan atribut tali kur di bahu sebelah kanan lalu mengatakan “yuppp risna sudah siap”… sambil tersenyum.. terlihat di depan gerbang kost ada sebuah mobil parkir yg di dalamnya ada ibu, bapak, adik, serta pamannya… saat itu rasanya gugup tidak tahu harus bagaimana bersikap… aku hanya terdiam di dalam mobil menghilangkan rasa gugupku lalu tiba-tiba kamu menggam erat tanganku dan sesekali melempar canda kepadaku seperti mengatakan “yank hidungmu lebar” … hahaha selalu dengan kata-kata itu.. dalam perjalanan kita terhenti di sebuah pusat perbelanjaan Krisna Oleh-oleh membelikan teman-temannya oleh-oleh khas bali… perjalanan pun berlanjut… sesampainya di bandara ngurah rai terlihat gerombolan taruna beserta orang tua mereka yang pastinya mengantar kepergian anaknya menempuh pendidikan kembali ke Akademi Militer.

Di tengah-tengah keberangkatannya iya tiba-tiba minta ijin sebentar ke mini market dan mengajakku pula… ternyata sesampainya di mini market dia malah mengajakku lurus ke tiang besar depan mini market di belakang pot pohon… tiba-tiba membuka tas dan memberikanku jaket PDH dan sapu tangan akmil sebagai kenang-kengan selama ia meninggalkanku menempuh pendidikan di Akademi Militer… tidak lupa ia juga memasangkan cincin di jari manisku dan mencium keningku… ingin rasanya menagis saat itu juga dan mengatakan “sayang jangan pergi” … tapi kata-kataku itu tak keluar karena selalu ingat , ia selalu berkata bahwa “sayang jangan sedih, semua yg aku lakukan disini itu untuk kita kelak” … ia melambaikan tangan ke arahku dan aku hanya bisa tersenyum dan melambaikan tangan juga ke arahnya…

Sebuah perjuangan dan kesetiaanpun dimulai kembalii ketika ia kembali ke Lembah Tidar dan aku kembali kehidupan sebagai seorang mahasiswi system  informasi…

Entah akan sampai di mana takdir membawa cinta kita … hanya bisa berdoa kepada Hyang Widhi agar perjuangan kita yang terpisah jarak ini tidak sia-sia